PEKANBARU – SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru mengukuhkan 87 siswa Angkatan XIV tahun ajaran 2024/2025 sebagai alumni dalam upacara pelepasan di Auditorium sekolah, Kamis (15 Mei 2025). Dari total lulusan, 62 siswa merupakan putra dan 25 putri, dengan 51 orang berasal dari jalur reguler dan 36 siswa melalui jalur khusus. Lima di antaranya berhasil menembus perguruan tinggi negeri lewat Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), termasuk Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Mengawali sambutan, Kepala Pusat Pengembangan Generasi Pelestari Hutan, Luckmi Purwandari, S.T., M.Si., menegaskan bahwa pelepasan siswa bukan sekadar seremoni, melainkan “pintu gerbang pengabdian nyata bagi hutan Indonesia.” Ia menekankan kompleksitas tantangan sektor kehutanan, mulai dari deforestasi, perubahan iklim, hingga tuntutan industri berkelanjutan. “Kalian bukan hanya lulusan SMK, tapi ksatria-ksatria lingkungan yang dibekali ilmu terapan. Jangan terjebak dalam zona nyaman. Inovasi dan responsivitas kalian akan menentukan masa depan hutan tropis kita,” tegas Luckmi Purwandari dengan semangat.
Kepala Balai Besar Sumber Daya Alam (SDA) Riau, Supartono, S.Hut., M.P., turut menyampaikan apresiasi tinggi kepada jajaran pendidik SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru yang disebutnya “pematri karakter rimbawan sejati.” “Di tengah tekanan eksploitasi hutan Riau yang kian masif, kehadiran generasi muda kompeten seperti ini adalah oksigen bagi ekosistem kita. Wisuda ini bukan akhir, melainkan babak baru untuk membumikan prinsip kelestarian di tengah masyarakat,” ujarnya. Supartono juga mengingatkan para lulusan untuk “tak pernah berhenti belajar,” mengingat dinamika ilmu kehutanan yang terus berkembang.
Kepala SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru, Slamet Supriyadi, M.Sc., membeberkan capaian konkret kurikulum sekolah. “Selain lima lulusan yang lolos SNBP, alumni angkatan sebelumnya terserap di industri kehutanan, Kementerian, BUMN, BUMD, Pemerintah Daerah dll. Ini bukti bahwa pendidikan vokasi kami tidak sekadar mencetak pekerja, tapi pemikir yang adaptif,” paparnya. Ia menyebut kolaborasi dengan Kementerian Kehutanan serta perusahaan hutan tanaman industri (HTI) sebagai kunci kesiapan lulusan.
Pelepasan 87 lulusan SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru ini mengukuhkan peran sekolah sebagai pencetak problem solver di sektor kehutanan. Dengan bekal kompetensi teknis dan filosofi konservasi, para rimbawan muda siap menjawab tantangan industri hijau Indonesia. "Mereka bukan sekadar lulus—tapi siap menjadi penjaga hutan yang berdaulat," ujar salah satu guru, menggemakan semangat acara.